Rabu, 28 Oktober 2009

lapangan

2 Lapangan Sepakbola Peninggalan Hindia Belanda


didit/beritajakarta.com
BERITAJAKARTA.COM — 26-10-2009 19:43
Olahraga sepakbola bagi warga ibu kota Jakarta nampaknya sudah dikenal dan digandrungi sejak zaman Hindia Belanda. Tak heran jika saat ini banyak dan mudah dijumpai lapangan olahraga sepakbola di tiap sudut kota. Tak sedikit juga stadion olahraga yang merupakan peninggalan sejarah kuno.

Pada abad ke-19 di Indonesia, orang Belanda baik yang keturunan Indo maupun Belanda asli, dikenal sebagai kaum yang gila bola. Bahkan setiap daerah di Jakarta saat itu, memiliki sebuah klub sepakbola lengkap dengan markas berupa stadion. Liga sepakbola dan kompetisi antar daerah pun mulai digulirkan hanya sekitar Jakarta.

Sebagai contoh klub sepakbola yang ada antara lain Voetbalbond Indische Omstreken Sport atau VIOS yang bermarkas di Viosveld (Taman Menteng). Kemudian ada VIJ (Voetbalbond Indonesish Jakarta) yang merupakan cikal bakal Persija dan bermarkas di Petojo. Selanjutnya ada Union Makes Strength (UMS) di Petak Singkian, Mangga Besar, Hercules yang saat itu bermarkas di Monas dan klub-klub bola lainnya.

Seiring perjalanan waktu, beberapa klub telah membekukan diri, bahkan stadion yang menjadi markas mereka pun telah berubah fungsi. Seperti markas VIOS di Menteng saat ini telah menjadi Taman Bermain Menteng. Serupa dengan VIOS, markas Hercules yang berada di depan Monas telah beralih fungsi. Tapi di sisi lain, masih ada beberapa stadion yang masih kokoh.

Beberapa stadion yang masih berfungsi ialah stadion di Petak Sinkian yang berada di Jl Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat. Stadion yang menjadi markas yang dulu pernah mengantar kejayaan klub UMS dan Chung Hua pada tahun 1905 ini masih berfungsi. Bahkan klub legendaris yang mayoritas pemainnya warga keturunan Tionghoa ini masih bertahan.

Menurut Buyung, salah satu pengurus lapangan Petak Sinkian, lapangan tersebut didirikan pada tahun 1905. Meski demikian kondisi lapangan rumput yang telah berusia lebih dari 100 tahun ini tampak masih asri dan terurus. "Lapangan ini masih digunakan untuk berlatih sepakbola, jadi perawatan terus dilakukan," ujar Buyung, Senin (26/10).

Lapangan Petak Sinkian diberi pembatas pagar beton. Kemudian Pada pinggir lapangan terdapat fasilitas tempat duduk VIP dan festival yang keseluruhan cukup memuat penonton kurang lebih 100 orang. Di bagian utara lapangan, terdapat papan skor dengan nama klub UMS lengkap dengan tahun pembuatan lapangan, yakni tahun 1905.

Dengan pemeliharaan yang baik, meski usianya lebih dari 100 tahun, stadion Petak Sinkian masih terlihat apik. "Sebagai lapangan yang bersejarah, kita akan terus merawatnya. Jadi nggak heran jika di lapangan ini pertandingan dan latihan rutin dilakukan," jelas Buyung kepada beritajakarta.com, Senin (26/10).

Stadion bersejarah lainnya yakni stadion VIJ yang berada di Jl Petojo VIY, Jakarta Pusat. Stadion ini pada masa Hindia Belanda dijadikan markas klub Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ) yang didirikan pada tahun 1928, hingga kemudian pada tahun 1950 bernama Persija.

Stadion VIJ menjadi sejarah perjalanan klub sepakbola Jakarta, Persija. Sebelum kemerdekaan, stadion ini didirikan pemuda pribumi untuk menyaingi klub sepakbola Belanda di Indonesia, NIVB. Saat itu NIVB atau Nederlandsch Indie Voetbal Bond yang di bentuk tahun 1918 berdiri beranggotakan warga Belanda yang anti pemain pribumi.

Merasa didiskriminasikan, sejumlah pemuda Indonesia mendirikan VIJ dengan bermarkas di Petojo pada tahun 1928. Karena menjadi tempat latihan klub VIJ maka lapangan ini diberi nama lapangan bola VIJ, dan Jl Petojo yang berada di sekitar lapangan mendapat imbuhan nama menjadi Jl Petojo VIJ dan Jl Petojo VIY, Jakarta Pusat.

Pada tahun 1950, VIJ resmi bernama Persija dan markaspun pindah ke lapangan Menteng, Jakarta. Sedangkan lapangan VIJ tetap berdiri sebagai sarana olahraga masyarakat sekitar. " Hingga pada tahun 1980 lapangan ini dipugar hingga menjadi stadion. Kepemilikannya pun diserahkan kepada Pemda DKI," kata Marlan, salah seorang pengelola lapangan.

Menurut Marlan, stadion VIJ memiliki luas lapangan dengan panjang 110 meter dan lebar 70 meter. Adapun fasilitas yang tersedia selain lapangan sepakbola adalah ruang ganti pemain dan kursi penonton dengan kapasitas kurang lebih 500 orang. Uniknya bagian selatan dinding pagar, berbatasan langsung dengan bangunan rumah penduduk.

Kondisi lapangan VIJ saat ini masih terlihat apik. Meski beberapa rumput di lapangan terlihat gundul namun fasilitas yang ada cukup mendukung. "Dulu saat pemerintahan Belanda, lapangan ini hanya berupa tanah lapang berumput yang menjadi markas klub VIJ. Tahun 1980, lapangan mengalami pemugaran hingga saat ini pengelolaan langsung di bawah tanggung jawab Pemda DKI," terang Marlan.

Stadion Petak Sinkian dan VIJ menjadi bukti jika olahraga sepakbola sudah digemari pada awal abad ke-19. Stadion tersebut telah menjadi bukti perjalanan sejarah maraknya persepakbolaan pada masa penjajahan Belanda. Maka tak heran, perawatan stadion yang masuk katagori kuno tetap terus berlangsung.

lapangan

2 Lapangan Sepakbola Peninggalan Hindia Belanda


didit/beritajakarta.com
BERITAJAKARTA.COM — 26-10-2009 19:43
Olahraga sepakbola bagi warga ibu kota Jakarta nampaknya sudah dikenal dan digandrungi sejak zaman Hindia Belanda. Tak heran jika saat ini banyak dan mudah dijumpai lapangan olahraga sepakbola di tiap sudut kota. Tak sedikit juga stadion olahraga yang merupakan peninggalan sejarah kuno.

Pada abad ke-19 di Indonesia, orang Belanda baik yang keturunan Indo maupun Belanda asli, dikenal sebagai kaum yang gila bola. Bahkan setiap daerah di Jakarta saat itu, memiliki sebuah klub sepakbola lengkap dengan markas berupa stadion. Liga sepakbola dan kompetisi antar daerah pun mulai digulirkan hanya sekitar Jakarta.

Sebagai contoh klub sepakbola yang ada antara lain Voetbalbond Indische Omstreken Sport atau VIOS yang bermarkas di Viosveld (Taman Menteng). Kemudian ada VIJ (Voetbalbond Indonesish Jakarta) yang merupakan cikal bakal Persija dan bermarkas di Petojo. Selanjutnya ada Union Makes Strength (UMS) di Petak Singkian, Mangga Besar, Hercules yang saat itu bermarkas di Monas dan klub-klub bola lainnya.

Seiring perjalanan waktu, beberapa klub telah membekukan diri, bahkan stadion yang menjadi markas mereka pun telah berubah fungsi. Seperti markas VIOS di Menteng saat ini telah menjadi Taman Bermain Menteng. Serupa dengan VIOS, markas Hercules yang berada di depan Monas telah beralih fungsi. Tapi di sisi lain, masih ada beberapa stadion yang masih kokoh.

Beberapa stadion yang masih berfungsi ialah stadion di Petak Sinkian yang berada di Jl Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat. Stadion yang menjadi markas yang dulu pernah mengantar kejayaan klub UMS dan Chung Hua pada tahun 1905 ini masih berfungsi. Bahkan klub legendaris yang mayoritas pemainnya warga keturunan Tionghoa ini masih bertahan.

Menurut Buyung, salah satu pengurus lapangan Petak Sinkian, lapangan tersebut didirikan pada tahun 1905. Meski demikian kondisi lapangan rumput yang telah berusia lebih dari 100 tahun ini tampak masih asri dan terurus. "Lapangan ini masih digunakan untuk berlatih sepakbola, jadi perawatan terus dilakukan," ujar Buyung, Senin (26/10).

Lapangan Petak Sinkian diberi pembatas pagar beton. Kemudian Pada pinggir lapangan terdapat fasilitas tempat duduk VIP dan festival yang keseluruhan cukup memuat penonton kurang lebih 100 orang. Di bagian utara lapangan, terdapat papan skor dengan nama klub UMS lengkap dengan tahun pembuatan lapangan, yakni tahun 1905.

Dengan pemeliharaan yang baik, meski usianya lebih dari 100 tahun, stadion Petak Sinkian masih terlihat apik. "Sebagai lapangan yang bersejarah, kita akan terus merawatnya. Jadi nggak heran jika di lapangan ini pertandingan dan latihan rutin dilakukan," jelas Buyung kepada beritajakarta.com, Senin (26/10).

Stadion bersejarah lainnya yakni stadion VIJ yang berada di Jl Petojo VIY, Jakarta Pusat. Stadion ini pada masa Hindia Belanda dijadikan markas klub Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ) yang didirikan pada tahun 1928, hingga kemudian pada tahun 1950 bernama Persija.

Stadion VIJ menjadi sejarah perjalanan klub sepakbola Jakarta, Persija. Sebelum kemerdekaan, stadion ini didirikan pemuda pribumi untuk menyaingi klub sepakbola Belanda di Indonesia, NIVB. Saat itu NIVB atau Nederlandsch Indie Voetbal Bond yang di bentuk tahun 1918 berdiri beranggotakan warga Belanda yang anti pemain pribumi.

Merasa didiskriminasikan, sejumlah pemuda Indonesia mendirikan VIJ dengan bermarkas di Petojo pada tahun 1928. Karena menjadi tempat latihan klub VIJ maka lapangan ini diberi nama lapangan bola VIJ, dan Jl Petojo yang berada di sekitar lapangan mendapat imbuhan nama menjadi Jl Petojo VIJ dan Jl Petojo VIY, Jakarta Pusat.

Pada tahun 1950, VIJ resmi bernama Persija dan markaspun pindah ke lapangan Menteng, Jakarta. Sedangkan lapangan VIJ tetap berdiri sebagai sarana olahraga masyarakat sekitar. " Hingga pada tahun 1980 lapangan ini dipugar hingga menjadi stadion. Kepemilikannya pun diserahkan kepada Pemda DKI," kata Marlan, salah seorang pengelola lapangan.

Menurut Marlan, stadion VIJ memiliki luas lapangan dengan panjang 110 meter dan lebar 70 meter. Adapun fasilitas yang tersedia selain lapangan sepakbola adalah ruang ganti pemain dan kursi penonton dengan kapasitas kurang lebih 500 orang. Uniknya bagian selatan dinding pagar, berbatasan langsung dengan bangunan rumah penduduk.

Kondisi lapangan VIJ saat ini masih terlihat apik. Meski beberapa rumput di lapangan terlihat gundul namun fasilitas yang ada cukup mendukung. "Dulu saat pemerintahan Belanda, lapangan ini hanya berupa tanah lapang berumput yang menjadi markas klub VIJ. Tahun 1980, lapangan mengalami pemugaran hingga saat ini pengelolaan langsung di bawah tanggung jawab Pemda DKI," terang Marlan.

Stadion Petak Sinkian dan VIJ menjadi bukti jika olahraga sepakbola sudah digemari pada awal abad ke-19. Stadion tersebut telah menjadi bukti perjalanan sejarah maraknya persepakbolaan pada masa penjajahan Belanda. Maka tak heran, perawatan stadion yang masuk katagori kuno tetap terus berlangsung.

MONAS

Monumen Nasional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Tugu Monas (Monumen Nasional)

Koordinat: 6°10′31″S 106°49′37″E / 6.17528°S 106.82694°E / -6.17528; 106.82694 Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.

[sunting] Sejarah

Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1961an.

Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur

[sunting] Konstruksi dan Pameran

Monas pada Hari Kermedekaan 2007

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.

Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.

Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.

Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.

Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.

Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.

Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Hati

Hati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Hati
Human Hepar.jpg
Hati manusia

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.

Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.

Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.

Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

TV digital

Depkominfo Sosialisasikan TV Digital

(Istimewa)

INILAH.COM, Mataram - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) terus menyosialisasikan regulasi penyiaran televisi digital. Pada 2018 sistem penyiaran akan beralih sepenuhnya ke sistem TV digital.

Direktur Sarana Teknologi Komunikasi, Agnes Widyanti, yang mewakili Dirjen Sistem Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI), Bambang Subijantoro, pada seminar di Mataram, mengatakan pada 16 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informatika telah menetapkan Peraturan Menteri tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Bergerak (free to air).

Di bidang radio, pemerintah telah menetapkan Permen Kominfo No : 21/PER/M. KOMINFO/4/2009 bulan April 2009 yang lalu tentang Standar Penyiaran Digital Untuk Penyiaran Radio Pada Pita Very High Frequency (VHF) di Indonesia, dan akan segera dilakukan uji coba siarannya.

Permen itu mengamanatkan setiap lembaga penyiaran wajib menaati Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran. Depkominfo sedang menyusun peraturan tersebut.

"Namun, dalam menentukan arah kebijakan dan implementasi penerapan teknologi digital, tentu saja tidak terlepas dari peran masyarakat, yang diharapkan dapat mendukung guna terwujudnya dan terlaksananya penerapan teknologi digital," ujar Agnes dalam seminar yang dihadiri pengelola radio dan televisi dari berbagai daerah di wilayah NTB.

Ia mengatakan, pada 13 Agustus 2008 telah diluncurkan (soft launching) Siaran TV Digital yang disiarkan secara langsung dari Auditorium TVRI dan acara itu secara simbolis menandai dimulainya siaran televisi digital di Indonesia.

Menindaklanjuti acara tersebut telah ditunjuk dua konsorsium untuk melakukan uji coba siaran TV digital untuk penerimaan tidak bergerak (fixed reception) dan dua konsorsium untuk melakukan uji coba siaran TV digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV).

Uji coba sedang dilakukan di wilayah Jabodetabek dan akan berlangsung paling lama satu tahun.

Peluncuran uji coba siaran digital untuk penerimaan tidak bergerak yang dilakukan oleh Konsorsium TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) diadakan pada 20 Mei 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Diharapkan Uji Coba itu dapat memberikan pemahaman kepada seluruh pemangku kepentingan tentang siaran TV digital antara lain masyarakat, penyelenggara siaran, institusi pemerintah dan industri elektronik dalam negeri," ujarnya.

Agnes menambahkan, dalam uji coba tersebut pemerintah bersama 2 konsorsium dan lembaga survei melakukan survei terhadap 1047 responden di wilayah Jabodetabek tentang kualitas teknis gambar dan suara serta aspek non teknis diantaranya harga STB.

Dari survei tersebut sebanyak 84 persen responden menyatakan bahwa siaran digital lebih baik dibanding dengan siaran analog.

Sebanyak 92 persen responden berminat membeli STB sebagai alat bantu penerima siaran digital dengan harga berkisar antara 300-325 ribu rupiah.

"Setelah uji coba, pemerintah segera mengimplementasikan migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital secara bertahap. Diharapkan pada tahun 2018 sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih sepenuhnya ke sistem penyiaran TV digital," ujarnya.[*/ito]

Depkominfo Sosialisasikan TV Digital

(Istimewa)

INILAH.COM, Mataram - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) terus menyosialisasikan regulasi penyiaran televisi digital. Pada 2018 sistem penyiaran akan beralih sepenuhnya ke sistem TV digital.

Direktur Sarana Teknologi Komunikasi, Agnes Widyanti, yang mewakili Dirjen Sistem Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI), Bambang Subijantoro, pada seminar di Mataram, mengatakan pada 16 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informatika telah menetapkan Peraturan Menteri tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Bergerak (free to air).

Di bidang radio, pemerintah telah menetapkan Permen Kominfo No : 21/PER/M. KOMINFO/4/2009 bulan April 2009 yang lalu tentang Standar Penyiaran Digital Untuk Penyiaran Radio Pada Pita Very High Frequency (VHF) di Indonesia, dan akan segera dilakukan uji coba siarannya.

Permen itu mengamanatkan setiap lembaga penyiaran wajib menaati Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran. Depkominfo sedang menyusun peraturan tersebut.

"Namun, dalam menentukan arah kebijakan dan implementasi penerapan teknologi digital, tentu saja tidak terlepas dari peran masyarakat, yang diharapkan dapat mendukung guna terwujudnya dan terlaksananya penerapan teknologi digital," ujar Agnes dalam seminar yang dihadiri pengelola radio dan televisi dari berbagai daerah di wilayah NTB.

Ia mengatakan, pada 13 Agustus 2008 telah diluncurkan (soft launching) Siaran TV Digital yang disiarkan secara langsung dari Auditorium TVRI dan acara itu secara simbolis menandai dimulainya siaran televisi digital di Indonesia.

Menindaklanjuti acara tersebut telah ditunjuk dua konsorsium untuk melakukan uji coba siaran TV digital untuk penerimaan tidak bergerak (fixed reception) dan dua konsorsium untuk melakukan uji coba siaran TV digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV).

Uji coba sedang dilakukan di wilayah Jabodetabek dan akan berlangsung paling lama satu tahun.

Peluncuran uji coba siaran digital untuk penerimaan tidak bergerak yang dilakukan oleh Konsorsium TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) diadakan pada 20 Mei 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Diharapkan Uji Coba itu dapat memberikan pemahaman kepada seluruh pemangku kepentingan tentang siaran TV digital antara lain masyarakat, penyelenggara siaran, institusi pemerintah dan industri elektronik dalam negeri," ujarnya.

Agnes menambahkan, dalam uji coba tersebut pemerintah bersama 2 konsorsium dan lembaga survei melakukan survei terhadap 1047 responden di wilayah Jabodetabek tentang kualitas teknis gambar dan suara serta aspek non teknis diantaranya harga STB.

Dari survei tersebut sebanyak 84 persen responden menyatakan bahwa siaran digital lebih baik dibanding dengan siaran analog.

Sebanyak 92 persen responden berminat membeli STB sebagai alat bantu penerima siaran digital dengan harga berkisar antara 300-325 ribu rupiah.

"Setelah uji coba, pemerintah segera mengimplementasikan migrasi dari sistem penyiaran analog ke digital secara bertahap. Diharapkan pada tahun 2018 sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih sepenuhnya ke sistem penyiaran TV digital," ujarnya.[*/ito]

Pembunuh Janda

Pembunuh Janda Ditembak

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pembunuhan Elliaty (70), janda, warga Jalan Purnawirawan No. 47, Gunung Terang, Tanjungkarang Barat, pekan lalu, terungkap pada Selasa (27-10), sekitar pukul 21.00.

Poltabes Bandar Lampung meringkus tersangka Sali alias Rusli (38), pencari rongsokan yang merupakan residivis pencurian dengan pemberatan. Polisi menembak kaki Sali.

Polisi menyita ponsel Nokia 2600 Classic, ponsel Motorola, potongan balok, kartu Halo, uang Rp47 ribu, dan kotak ponsel sebagai barang bukti.

Kapoltabes Bandar Lampung Kombes Pol. Syauqie Achmad mengatakan tersangka dilumpuhkan dengan peluru kedua kakinya karena mencoba lari dari kepungan petugas. Terungkapnya keterlibatan Sali berawal dari informasi dan bukti-bukti di lokasi kejadian. Tim Buru Sergap kemudian mengejar. Tersangka dijerat Pasal 339 KUHP jo Pasal 365 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara.

Pengakuan tersangka, kata Kapoltabes, masuk ke rumah korban dengan cara melompat tembok. Waktu itu, janda tujuh anak tersebut berada di dapur. Diam-diam Sali langsung menuju kamar tidur korban.

Nahasnya, pencari barang bekas itu tepergok sewaktu keluar dari rumah korban. Elliaty terkejut lalu berteriak dan sempat melakukan perlawanan. Karena khawatir aksinya diketahui, Sali mendorong korban hingga terjatuh. Lalu, menghantam nenek itu dengan potongan balok hingga korban tak bergerak lagi. Setelah itu Sali kabur.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelakunya tunggal," kata Kapoltabes, didampingi Kasat Reskrim Kompol Ardian Indra Nurinta

Sementara kepada wartawan Lampung Post, Sali mengaku mencuri di rumah korban, tapi keburu diketahui saat hendak keluar dan membawa hasil curian. Barang yang digasak dalam rumah itu antara lain emas dan telah dijual di toko emas di Bambu Kuning dan dihabaiskan berfoya-foya. Menurut bujangan itu, sebelum beraksi, ia mempelajari kondisi rumah korban dengan cara mencari barang barang bekas di sekitarnya. Sabtu (17-10), sekitar pukul 03.30, kata Sali, ia menuju ke rumah Elliaty dan masuk setelah melompati tembok di belakang. Waktu itu, Sali melihat Elliaty di dapur. Kesempatan itu digunakannya masuk kamar korban yang kebetulan tidak dikunci.

Tanpa pikir panjang Sali menyikat sejumlah perhiasan, uang Rp80 ribu, dan dua buah ponsel.

Setelah mendapatkan barang barang itu, Sali bergegas pergi dari sana. Nahasnya, korban memergokinya. "Saya dorong dia, jatuh, terus saya pukul tiga kali," kata Sali. n MG10/MG09/JUN/K-3

Radio

Pure Siesta Flow "Radio Koneksi Internet Pertama di Dunia"
Tech Info Wed, 28 Oct 2009 14:04:00 WIB

Untuk Anda yang gemar mendengarkan radio, bersiaplah menanti kehadiran radio pertama di dunia yang terhubung dengan internet hanya melalui koneksi WiFi. Anda dijamin tidak akan ketinggalan update lagu-lagu baru yang sedang hits di radio.

Sebagai produsen perangkat elektronik asal Inggris, Pure memang mengerti kebutuhan para konsumennya. Pure menghadirkan radio portabel pertama di dunia yang menggunakan koneksi internet.

Seperti namanya Pure Siesta Flow, Anda akan dibawa mengalir merasakan sentuhan lembut dari lagu-lagu kesayangan Anda. Siesta Flow selain berfungsi sebagai radio, peranti ini juga merupakan perangkat multifungsi yang sangat hebat dan dapat diandalkan.

Untuk mengakses radio dari internet, Siesta Flow akan menggunakan koneksi WiFi. Tidak hanya itu, Siesta Flow juga dapat digunakan untuk mendengarkan konten, podcast atau bahkan melakukan streaming musik dari komputer yang sudah dilengkapi dengan perangkat WiFi.

Dan lebih hebatnya lagi, Siesta Flow menyediakan colokan input tambahan yang dapat digunakan untuk memutar iPOd maupun MP3. Dihubungkan dengan perangkat lain seperti charger ponsel ataupun lampu baca terbilang sangat mudah, karena Siesta Flow memiliki PowerPort yang dapat langsung dihubungkan dengan port USB.

Jika Anda bosan mendengar bunyi bising yang dikeluarkan oleh alarm jam Anda setiap pagi hari, kini tidak perlu khawatir, Siesta Flow siap membantu Anda bangun pagi dengan suara radio yang dijamin tidak akan membuat telinga terganggu dan Anda akan merasa lebih bersemangat. Cukup dengan harga 100 euro atau sekitar 1,4 juta rupiah, Anda akan langsung disuguhkan dengan lagu-lagu kesayangan Anda.

Namun sayang, sampai sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut apakah Siesta Flow akan mendarat di luar Inggris, terutama di Indonesia. Hingga saat ini Pure baru memastikan akan meluncurkan Siesta Flow untuk pasaran Inggris. Semoga saja Siesta Flow juga akan mendarat di Indonesia, kita tunggu saja kabar selanjutnya. (sukma/pocket-lint.com)

tips jerawat

Tips Hindari Jerawat
Minggu, 11 Oktober 2009 | 12:23 WITA
Dibaca 134 kali
cassanova-id.com
Jerawat jangan dipecah, akan tambah banyak.








SETIAP orang pasti ingin memiliki kulit mulus dan terbebas dari masalah jerawat. Banyak yang jengkel jika melihat jerawat yang tiba-tiba muncul.

Selain pedih, bintik merah itu juga sangat mengganggu penampilan dan membuat kita menjadi kurang percaya diri.

Banyak hal yang menjadi faktor penyebab munculnya masalah jerawat, mulai dari faktor genetik, obat-obatan (steroid anabolik, corticosteroid, lithium, iodine), perubahan hormon, stres, hingga jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menghindari masalah jerawat,

Hindari susu

Hindari minum susu jika memiliki masalah dengan jerawat. Menurut sejumlah studi, semakin banyak Anda mengonsumsi susu maka masalah jerawat pun akan semakin memburuk. Berdasarkan hasil penelitian, hormon alami yang terkandung di dalam susu sapi diduga penyebabnya.

Perempuan usia 20-30 merupakan yang paling rentan menghadapi masalah ini. Jika terbiasa mengonsumsi susu, namun ingin menghindarkan diri dari jerawat, ganti susu sapi dengan susu kedelai untuk merasakan manfaat yang tidak jauh berbeda.

Hindari Makanan Gorengan

Jauhi gorengan! Selain tidak baik untuk kesehatan jantung dan kolesterol, jenis makanan ini juga berpotensi memicu jerawat. Dalam Sebuah studi, 23 orang yang memiliki masalah jerawat diminta menjalankan diet tinggi protein dan rendah glisemik selama 12 minggu.

Hasilnya, masalah jerawat berkurang sebanyak 21,9%. Sementara kelompok lain yang mengikuti diet tinggi karbohidrat hanya mengalami pengurangan jerawat sebanyak 13,8%.

Jadi, perbanyak konsumsi protein dan kurangi makanan yang memiliki kandungan glisemik tinggi seperti kentang goreng, tahu goreng, tempe goreng sekaligus permen.

Rajin Mandi

Jangan pernah malas membersihkan tubuh dengan mandi, terutama setelah Anda melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat seperti berolahraga. Menurut dermatologi Audrey Kunin, MD, setiap kali berkeringat tubuh kita memproduksi lebih banyak sebum yang dapat menyumbat pori. Sedangkan bakteri senang berpesta dengan keringat dan minyak. Akibatnya, Anda berisiko mengalami masalah jerawat.

Setiap kali selesai melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat, jangan malas membilas tubuh dengan air dingin dan sabun yang mengandung minyak glikolat atau asam salisilat. Selain itu, makanlah buah stroberi karena banyak mengandung asam salisilat yang merupakan salah satu jenis asam beta-hidkroksi yang membantu mengencangkan kulit.

Pilah-pilih kosmetik

Pilih produk kosmetik berlabel noncomedogenic atau oil-free untuk menghindari penyumbatan pori dan iritasi kulit yang berpotensi memicu tumbuhnya jerawat. Produk kosmetik seperti shimmering facial colors yang mengandung serpihan mika juga dapat menyumbat pori dan membuat kulit mengalami iritasi.

Selain itu, berhati-hatilah memilih produk penata rambut yang mengandung minyak, alkohol, dan perekat karena dapat menyusup dan menyumbat pori, terutama di sekitar garis rambut. Berhati-hati pula dalam memilih kosmetik yang mengandung parfum. Sebaiknya pilih kosmetik yang berlabel hypoallergenic dan fragrance-free untuk menghindari reaksi alergi dan iritasi kulit.

(inlc)

tsunami

Hampir 50 Persen Sawah Bekas Tsunami Tak Berfungsi

Nusantara / Jumat, 23 Oktober 2009 10:38 WIB

Metrotvnews.com, Banda Aceh: Sekitar 47 persen atau 2.857 hektare dari 6.050 hektare sawah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang terkena dampak Tsunami, 26 Desember 2004, belum bisa difungsikan. "Lahan persawahan tersebut tidak bisa difungsikan karena masih tertimbun material seperti pasir laut dan puing-puing saat tsunami lima tahun lalu," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Aceh Besar M. Salikin di Banda Aceh, Jumat (23/10).

Memang seharusnya areal sawah masyarakat yang tersebar di sejumlah kecamatan di Aceh Besar itu direhabilitasi kembali sebelum difungsikan untuk bercocok tanam padi. "Anggaran yang tersedia dari APBK Aceh Besar sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk merehab sawah yang tertimbun material tsunami tersebut," kata Salikin.

Jika menggunakan dana APBK Aceh Besar untuk merehab sisa lahan sawah itu maka dibutuhkan waktu sampai 2014. "Masa lima tahun bisa kita persingkat satu tahun, kalau anggaran rehab sekitar dua ribuan hektare itu tersedia pada tahun mendatang," jelasnya. Karena itu, Salikin mengharapkan bantuan dana Pemerintan Provinsi NAD untuk menyelesaikan sawah rusak akibat Tsunami dan hingga kini masih telantar, seperti di Kecamatan Lhoong, Leupung, Lhoknga, Peukan Bada dan Pulau Aceh.

Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kawasan terparah di Provinsi Aceh yang dilanda Tsunami dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai sekitar 250 ribu jiwa. Dipihak lain, ia menjelaskan, seluas 390 hektare sawah rusak di Kecamatan Lhoknga dan Leupung telah direhab melalui DIPA 2009 sekitar Rp 1,8 miliar. Kabupaten Aceh Besar juga merupakan salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Aceh dengan luas lahan persawahan mencapai 30.421 hektare yang tersebar di 23 kecamatan.(Ant/BEY)

sayuran

2010, Ekspor Sayur-Buah Indonesia ke Singapura Naik 10 Persen
Selasa, 27 Oktober 2009 18:50 WIB
Penulis : Rini Widuri Ragilli



2010 Ekspor Sayur Buah Indonesia ke Singapura Naik 10 Persen

MI/Alexander

JAKARTA--MI: Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia (AESBI) menargetkan pangsa pasar sayuran dan buah Indonesia di Singapura meningkat menjadi 10% pada 2010.

"Target kami pada 2010 sebesar 10%. Sekarang pangsa pasar kita masih di bawah 6%," ujar Ketua Umum AESBI, Hasan J Widjaja, di sela-sela acara Network Indonesia Mission to Indonesia Delegation Itinerary, di Jakarta, Selasa (27/10). Kebutuhan buah dan sayur di Singapura setiap harinya mencapai 1.000 ton.

Dengan masuknya Indonesia dan meraih 10% dari pangsa pasar yang ada, maka paling tidak akan ada sebanyak 100 ton buah dan sayur per hari yang bakal diekspor ke Singapura dari Indonesia. Target tersebut, menurut Hasan, mampu dicapai asal mendapat dukungan penuh dari petani dan pemerintah.

Selama ini, kendala yang dihadapi Indonesia dalam ekspor buah dan sayur, di antaranya masalah pengangkutan, mahalnya biaya pengangkutan, mahal dan susahnya bibit yang sebagian masih impor, dan harga jual sayur dan buah itu sendiri. Dari segi pengangkutan, Indonesia belum memiliki sistem pengangkutan selayaknya di luar negeri. Tiap barang yang hendak diekspor harus memenuhi volume tertentu. Hal tersebut tentunya berimbas pada biaya yang cenderung mahal.

Belum lagi permasalahan bibit unggul yang selama ini maih cenderung dipersulit. Selain itu, sulitnya Indonesia menyaingi negara lain untuk ekspor buah dan sayur di Singapura adalah harga yang dipatok petani Indonesia cenderung mahal. "Petani kita berpikirnya kalau diekspor mesti mahal, harganya dinaikin. Dari itu, kami akan memberikan penyuluhan dan bekerja sama dengan mereka," katanya. (DU/OL-04)

letusan gunung

Waspada! Status Gunung Kaba Bengkulu
Rabu, 21 Oktober 2009 | 12:51 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com — Status Gunung Kaba (1.952 mdpl) di Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II).

"Ada peningkatan aktivitas gempa vulkanik dalam beberapa hari ini, namun belum menunjukkan aktivitas yang signifikan. Status Gunung Kaba dinaikkan dari normal menjadi waspada (level II)," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Hendrasto, di Bandung, Rabu (21/10).

Peningkatan status Gunung Kaba dilakukan sejak Selasa. PVMBG langsung menurunkan Tim Tanggap Darurat ke Posko Pemantauan Gunung Kaba di Bengkulu.

Menurut Hendrasto, pusat erupsi atau kegiatan vulkanik gunung itu sering berpindah-pindah, yang dicirikan dengan adanya kawah yang terdapat pada puncak. Di puncak itu tumbuh kerucut-kerucut kecil dan pusat erupsi menunjukkan kegiatan gunung api.

"Erupsi terakhir Gunung Kaba terjadi pada 26 Maret 1952. Saat itu ditandai dengan abu letusan dan terdengar suara gemuruh," kata Hendrasto.

Pada 2000 juga terjadi peningkatan kegiatan kegempaan Gunung Kaba yang dipicu gempa tektonik Bengkulu, yang berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) pada 4 Juni 2000.

Dikaitkan dengan aktivitas gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang melanda Sumbar beberapa waktu lalu, menurut Hendrasto, bisa saja ada hubungannya, yang jelas saat ini ada peningkatan aktivitas gunung api itu.

Gunung api Kaba saat normal selalu mengeluarkan asap warna putih tipis dan ketinggian 25-100 meter dari puncak. "Tak ada kelainan aktivitas kawah gunung itu, hanya tingkat kegempaan vulkaniknya meningkat," katanya.

Dengan adanya peningkatan aktivitas Gunung Kaba dari normal menjadi waspada, PVMBG merekomendasikan agar pengunjung dan wisatawan tidak mendaki atau memasuki kompleks kawah gunung itu dalam radius satu kilometer.

"Kawah sebagai pusat letusan dan gas vulkanik dapat membahayakan bagi kehidupan. Masyarakat jangan terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Kaba yang tidak jelas sumbernya," katanya.

Pengamatan aktivitas gunung itu dilakukan di Posko Pengamatan Gunung Kaba di Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong.

museum radja

Museum Radya Pustaka Solo Rayakan HUT Ke-119
Peringatan ulang tahun museum Radya Pustaka
Rabu, 28 Oktober 2009 | 11:09 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Sonya Helen Sinombor

SOLO, KOMPAS.com - Museum Radya Pustaka Solo, Rabu (28/10) genap berusia 119 tahun. Perayaan hari ulang tahun itu berlangsung sederhana, dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Solo Purnomo Soebagyo, dan jajaran Komite Museum

Perayaaan diawali sambutan Ketua Komite Radya Pustaka Winarso Kalinggo, dan dibuka dengan pembacaan sejarah singkat museum Radya Pustaka yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh Keraton Surakarta Hadiningrat.

Disebutkan, mulai 1 Januari 1913, lokasi museum dipindahkan oleh Paku Buwono X ke Kampung Kadipolo (sekarang kawasan Sriwedari) hingga saat ini.

Acara dilanjutkan dengan pelantunan tembang Dandanggulo yang berjudul "Mengeti Ambal Warsa Radya Pustaka" atau peringatan HUT Radya Pustaka.

Purnomo Soebagyo dalam sambutannya menyampaikan syukur kepada Tuhan dan berharap pada usia 119 tahun ini, museum dan pengelola dilindungi. "Museum ini harus dilindungi karena museum adalah pusat studi budaya, dan juga pariwisata. Kita semua diharapkan melestarikan museum ini," ujarnya.




korban gempa yg tak menerima bantuan

Tak Terima Bantuan, Korban Gempa Unjuk Rasa
Masalah Pendataan Disinyalir Biang Kekisruhan
Ratusan ibu-ibu dari Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar unjuk rasa di Kantor Kecamatan Padang Barat menuntut pembagian uang lauk pauk, Rabu (28/10). Mereka tak terdata sebagai penerima bantuan uang tunai yang besarnya Rp 5.000 per orang itu, padahal gempa membuat keluarga mereka menderita.
Rabu, 28 Oktober 2009 | 19:56 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Mohamad Burhanudin

PADANG, KOMPAS.com - Gelombang unjuk rasa terkait penyaluran uang lauk pauk untuk korban gempa di Kota Padang mulai terjadi. Mereka menyayangkan kebijakan pemerintah yang hanya memberikan uang lauk pauk kepada keluarga yang rumahnya rusak berat. Padahal, tak sedikit warga yang rumahnya rusak sedang menderita akibat gempa karena tak lagi dapat memulai aktivitas ekonominya.

Selain itu, para pengunjuk rasa menyayangkan pendataan yang kurang valid. Ada warga yang rumahnya tak rusak berat mendapatkan bantuan uang lauk pauk. Di sisi lain, ada warga yang rumahnya rusak tapi tak menerima bantuan uang tunai yang besarnya Rp 250.000 per keluarga itu.

"Pembagian uang lauk pauk ini menurut kami tak adil. Kami juga rakyat yang menderita akibat gempa. Warung saya rusak sehingga tak bisa lagi berjualan. Rumah saya juga rusak tapi tetap saja tak mendapatkan uang lauk pauk," ujar Suerta Dewi (33), warga Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Rabu (28/10).

Dewi bersama ratusan warga Purus, yang sebagian besar adalah ibu-ibu, Rabu kemarin berunjuk rasa di Kantor Kecamatan Padang Barat. Mereka menuntut agar pemerintah juga memberikan mereka uang lauk pauk.

Anwar (33), warga Purus lainnya menuturkan, tak sekalipun rumahnya didatangi petugas pendataan. Akibatnya, meski rumahnya rusak berat, tetapi tak juga mendapatkan bantuan lauk pauk.

Kepala Desa Purus, Rifwandi, mengatakan, bersama pengurus RT dan RW, dia sudah melakukan pendataan dua kali. Hanya rumah kategori rusak berat yang didata sebagai penerima. "Di sini sulitnya memberikan pemahaman kepada warga. Mereka maunya mendapatkan bantuan semua, padahal sesuai prosedur yang ada penerimanya adalah korban yang rumahnya rusak berat," kata Rifwandi.

Belasan warga Kelurahan Cengkeh, Kelurahan Lubuk Begalung, Kota Padang, yang tak menerima bantuan lauk pauk memilih mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang. Mereka juga mengeluhkan persoalan yang sama, yakni tak mendapatkan bantuan lauk pauk.

Direktur LBH Kota Padang, Alvon Kurnia Palma, mengungkapkan, sebagian besar warga yang berunjuk rasa ke LBH adalah korban gempa yang rumahnya rusak berat. Namun, karena terjadi kesalahan dalam pendataan, nama-nama mereka tak tercantum dalam daftar penerima bantuan uang lauk pauk.

"Mereka khawatir data penerima uang lauk pauk ini juga akan menjadi acuan bagi penyaluran bantuan dana rekonstruksi dan rehabilitasi. Kalau itu terjadi, korban yang sekarang tak menerima dana lauk pauk itu khawatir tak akan mendapatkan dana bantuan rekonstruksi rumah mereka. Padahal, rata-rata rumah mereka telah rusak dua kali, yaitu akibat gempa 2007 dan 2009," ungkap dia.

Hingga saat ini sudah 50 keluarga di Kota Padang yang melapor ke LBH belum menerima uang lauk pauk. Padahal, sebagian di antaranya rumah yang mereka tempati rusak berat diterjang gempa 30 September lalu.

"Persoalannya sebenarnya lebih pada hilangnya sumber ekonomi mereka akibat gempa sehingga kini mereka tak berdaya. Seharusnya, mereka juga mendapatkan bantuan," katanya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNBP), Priyadi Kardono, mengatakan, sejak awal pemerintah telah menetapkan bahwa penerima uang lauk pauk hanya yang rumahnya rusak berat. Mereka yang rumahnya rusak sedang dan ringan bukan kategori penerima.

Masalahnya, penyaluran uang lauk pauk masih memakai data per tanggal 4 Oktober, yaitu sekitar 88.000 keluarga. Artinya, ada kemungkinan warga yang rumahnya rusak berat belum masuk dalam data penyaluran uang lauk pauk.

Data terakhir yang dihimpun Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak) Sumbar menyebutkan, jumlah rumah rusak berat sebanyak 119.005 unit. Data tersebut lebih sedikit dibanding data per 21 Oktober lalu yang sebanyak 135.233 unit.

Rabu, 14 Oktober 2009

membut buku tamu

Membuat Buku TamuThis is a featured page

Memasang sebuah buku tamu (shoutbox/guestbook) pada sebuah blog adalah hal yang cukup lumayan penting,karena buku tamu ini merupakan salah satu sarana untuk berinteraksi antara yang mpunya blog dengan para pengunjung blog. Dengan di pajangnya buku tamu di dalam blog, maka para pengunjung dapat mengungkapkan isi hatinya tentang blog yang anda buat, yang pasti isi dari sebuah buku tamu ini sangatlah bervariasi bisa merupakan pujian, pertanyaan, sekedar iseng, atau ada juga merupakan kritikan terhadap isi blog anda, dan justru dengan adanya variasi itulah membuat blog kita jadi hidup lebih hidu (kaya iklan aja).

Ok, terlalu lama intermezonya ya, sekarang kita kembali (ke lap...top) ke topikbahasan. Bagaimana caranya mendapatkan sebuah buku tamu. Untuk mendapatkannya sangat mudah, anda tinggal mencarinya pada mesin pencari semisal google ataupun yahoo, silahkan ketikan kata free shoutbox atau free guestbook pada search engine masing-masing situs, maka dalam beberapa detik saja akan muncul berpuluh-puluh situs penyedia buku tamu tadi, anda tinggal klik lalu coba lihat-lihat. Tapi untuk menghemat waktu pencarian anda, maka di sini saya akan langsung memberikan alamat situs penyedia buku tamu yang servernya lumayan bagus dan jarang sekali mengalami down yakni http://www.shoutmix.com. Untuk caranya silahkan anda ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Seperti biasa anda harus daftar terlebih dahulu dengan cara mengklik tulisan Get One noe, free>>, ataupun dengan mengklik tulisan Sign Up, silahkan anda tulis data-data anda pada form yang telah di sediakan.
  2. Jika sudah tedaftar, dan di terima jadi anggota shoutmix, silahkan anda login dengan id anda
  3. Pada kolom yang berjudul Style, klik menu appearance.
  4. Silahkan klik menu pulldown di samping tulisan Load From Preset untuk mengatur tampilan buku tamu anda, silahkan pilih yang sesuai dengan keinginan anda. Jika sudah selesai klik Save Setting.
  5. Untuk mendapatkan kode HTML dari shoutbox anda, silahkan klik Use Shoutbox yang berada di bawah menu Quick Start
  6. Klik tulisan Place Shoutbox on web page. Isi lebar dan tinggi shoutbox yang di inginkan
  7. Copy seluruh kode HTML yang ada pada text area yang berada di bawah tulisan Generated Codes, lalu simpan di program Notepad anda
  8. Klik Log out yang berada di atas layar anda untuk keluar dari halaman shoutmix anda. Silahkan close situs tersebut.
  9. Selesai
Untuk menempatkan kode HTML shoutbox tadi pada blog anda, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini. Untuk blogger dengan template klasik :
  1. Log in terlebih dahulu ke blogger.com dengan id anda
  2. Klik menu Template
  3. Klik Edit HTML
  4. Paste kode HTML shoutbox anda yang telah di copy pada notepad tadi di tempat yang anda inginkan
  5. Untuk jelasnya saya ambil contoh dengan shoubox milik saya, untuk menempatkannya tinggal klik Edit pada browser lalu pilih Find (on this page).. trus tuliskan kata buku tamu lalu klik find, maka kita akan langsung di bawa ke tulisan tersebut. Jika sudah ketemu tulisan tadi silahkan paste kode HTML shoutbox nya.
  6. Klik tombol Preview untuk melihat perubahan yang kita buat.
  7. Jika sudah cocok dengan perubahan tadi, klik Save Template Changes
  8. Selesai
Sedikit Clue, agar shoutbox anda sesuai dengan ukuran lebar sidebar , anda bisa merubah ukuran lebar ataupun tinggi dari shoutbox , caranya anda tinggal merubah angka Width (untuk lebar) dan Height (untuk tinggi) dari dalam kode HTML shoutbox tersebut. Untuk Blogger baru :
  1. Silahkan Login dengan id anda
  2. Klik menu Layout
  3. Klik Page Element
  4. Klik Add a Page Element
  5. Klik tombol Add to Blog yang berada di bawah tulisan HTML/JavaScript
  6. Tuliskan judul shoutbox anda pada form title. Contoh : Buku tamu ku, atau my guestbook atau apa saja yang anda suka
  7. Copy paste kode HTML shoutbox anda di dalam form Content
  8. Klik tombol Save Changes
  9. Drag & Drop element yang telah anda buat tadi di tempat yang di sukai
  10. Tekan tombol Save
  11. Selesai